DONGKRAK STANDAR MUTU PRODUK HORTIKULTURA DI BATAM, HKTI AJAK BSIP KEPRI JADI NARASUMBER
Batam - Tingginya kebutuhan akan sayuran di Batam belum mampu diimbangi dengan jumlah produksi yang dihasilkan petani secara mandiri. Berbagai jenis sayuran masih banyak didatangkan dari luar Kepri. Hal ini sedikit banyak merugikan petani. Harga sayuran jadi anjlok, terlebih jika standar mutunya kurang bisa bersaing. Tidak diam dengan kondisi ini, HKTI Provinsi Kepri bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Kesehatan Hewan, mengadakan sebuah pelatihan untuk meningkatkan kapasitas petani hortikultura di Batam.
Untuk meningkatkan standar mutu produk hortikultura di Batam agar tidak kalah saing dengan produk luar Kepri, HKTI mengajak BSIP Kepri untuk berkolaborasi menjadi narasumber pelatihan tersebut bersama Penyuluh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam. Bertempat di Asrama Haji Kota Batam, HKTI Provinsi Kepri bersama HKTI Kota Batam menggelar “Pelatihan Peningkatan Kapasitas Petani Komoditas Hortikultura” yang disejelankan dengan acara Pelantikan Pengurus DPC HKTI Kota Batam (06/12/2024).
Pelatihan dibuka dengan sambutan Ketua Perempuan Tani yang sekaligus Sekretaris HKTI Provinsi Kepulauan Riau, Rina Safitri, S.H., M.H. Dalam sambutannya beliau berharap agar petani di Batam mampu memanfaatkan pelatihan ini dengan baik dan bijak. "Harapannya setelah mengikuti pelatihan, wawasan dan ketrampilan Bapak Ibu semakin meningkat, sehingga produksi dan pendapatannya pun akan bertambah.", harap Rina mengakhiri sambutannya pada pembukaan pelatihan siang itu.
Pelatihan yang diikuti oleh 140 petani hortikultura Batam itu, menyajikan 2 materi penting terkait upaya peningkatan produktivitas komoditas hortikultura di Batam. Peran standardisasi sistem budidaya komoditas hortikultura, dipilih BSIP Kepri menjadi topik pemaparan materi pada pelatihan tersebut. Praktik Hortikultura yang Baik, sesuai Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 22 Tahun 2021 pada Budidaya Cabai di Batam, disampaikan Firsta Anugerah Sariri, S.P., Penyuluh Pertanian BSIP Kepri sebagai fokus pembahasan materinya.
"Cabai merupakan salah satu komoditas pengendali inflasi pangan yang mempunyai peranan penting dalam menentukan perekonomian di Batam, maupun di Kepri pada umumnya. Upaya peningkatan kuantitas dan kualitas hasil produksi sangat diperlukan. Penerapan standar budidaya, panen, dan penanganan pascapanen cabai menjadi hal yang sangat penting dan menentukan standar mutu serta daya saing produk di pasaran.", jelas Firsta. "BSIP Kepri akan senantiasa melalukan diseminasi dan pendampingan penerapan standardisasi, baik pada budidaya cabai maupun pada komoditas hortikultura lainnya untuk meningkatkan standar mutu produk. Khususnya cabai, harapannya tidak kalah saing dengan cabai dari luar. Sehingga cabai petani Kepri mampu menjadi penguasa di daerahnya sendiri.", tambahnya dalam closing statement saat mengakhiri sesi diskusi pelatihan.
Pada sesi berikutnya, menyusul pemaparan Penyuluh Pertanian DKPP Kota Batam, Kurniawan Ginting, S.P. Selanjutnya, acara ditutup dengan penyerahan bantuan pupuk secara simbolis oleh HKTI Provinsi Kepri bersama narasumber kepada para petani hortikultura Batam.
Antusias peserta pelatihan sangat tinggi terhadap materi hari ini. Keinginan menjadi petani yang maju, mandiri, modern menjadikan mereka tak lelah berupaya meningkatkan hasil produksi usaha taninya. Harapannya setelah mendapatkan pelatihan, para petani yang tergabung dalam HKTI Kota Batam ini mampu menerapkan standardisasi budidaya cabai dan komoditas hortikultura lainnya untuk mendongkrak standar mutu produknya sehingga memiliki daya saing yang lebih tinggi.